Jumaat, 11 Jun 2010

RASULULLAH S.A.W. DAN PENGEMIS YAHUDI BUTA

RASULULLAH S.A.W. DAN PENGEMIS YAHUDI BUTA

"Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta yang
hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya, dia selalu berkata
"Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan
dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa
makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi
makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu
berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah
SAW melakukannya hingga baginda wafat. Setelah kewafatan Rasulullah
tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis
Yahudi buta itu.


Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau
bertanya kepada anaknya, "Anakku adakah sunnah kekasihku Rasulullah yang
belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai
ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun
yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya
Abu Bakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar
dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada
di sana", kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan
untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi
pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar r.a.
mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu?".
Abu Bakar r.a menjawab, "Aku orang yang biasa". "Bukan! Engkau bukan
orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila dia
datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut
ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi
terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu", pengemis itu melanjutkan
perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil
berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang
pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu
telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu
mendengar cerita Abu Bakar r.a. dia pun menangis dan kemudian berkata,
benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia
tidak pernah memarahiku sedikitpun, dia tetap mendatangiku dengan
membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia. Pengemis Yahudi buta
tersebut akhirnya melafazkan syahadah di hadapan Abu Bakar r.a.





:Siapa yg dikehendaki ALLAH kebaikan, nescaya ia akan di beri kefahaman
mengenai agama:

Tiada ulasan:

Catat Ulasan